Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Death comes so suddenly

Death comes so suddenly. Because the requirement of death does not have to be sick, it does not have to be old. Whenever Allah wants death for us, no matter what our feathers are, where, or in what way Allah compresses us. About how, where, when is not necessary for us. The most urgent for us is the provision to a death that will only happen once in every creature. For that, we offer the opportunity to do good deeds to just add to our good deed while we are still alive. Remember! This opportunity may be only once we get. Ignoring means we are negligent or reluctant means we are in loss. Do we have to shout when in Padang Mahsyar ask to be repatriated to the world even if only for a moment to just infaq? The majority of the people who are in Padang Mahsyar and in hell ask to be repatriated to the world for merely berinfaq and charity. Because of the suffering experienced at the time, it was very painful and no one could help him. Let...! Wherever you are. Anyone you click the link

Berinfaq sebelum Mati.

Kematian datang begitu tiba-tiba. Karena syarat mati tidak harus sakit, tidak harus tua. Kapan saja Alloh menghendaki kematian bagi kita, tidak pandang bulu kita sedang apa, dimana, atau dengan cara apa Alloh memadatkan kita. Tentang cara, dimana, kapan tidak perlu bagi kita. Yang paling urgen bagi kita adalah bekal menuju sebuah kematian yang hanya akan terjadi 1 kali dalam setiap makhluk-Nya. Untuk itu, kami tawarkan kesempatan beramal shaleh untuk sekedar menambah amal kebaikan kita selagi kita masih hidup. Ingatlah! Kesempatan ini mungkin hanya sekali kita dapatkan . Mengabaikan berarti kita lalai atau enggan berarti kita dalam kerugian. Apakah kita harus teriak-teriak saat di Padang Mahsyar minta dipulangkan ke dunia walaupun hanya sesaat untuk sekedar berinfaq? Mayoritas orang-orang yang ada di Padang Mahsyar dan di neraka minta dipulangkan ke dunia untuk sekedar berinfaq dan bersedekah. Karena penderitaan yang dialami pada saat itu, sangat menyakitkan dan tidak
Orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dalam hal pendidikan, misalnya, orangtua berharap sang anak sedapat mungkin bisa menuntut ilmu hingga perguruan tinggi S-1, S-2 atau bahkan S-3. Maka, mereka akan bekerja lebih keras agar dapat menabung atau berinvestasi sehingga kelak memiliki dana yang cukup untuk membiayai sekolah anak. , dalam hal ini Allah telah memperingatkan kepada hamba-Nya untuk menjaga dan mempersiapkan sebaik-baiknya anak mereka sebagai generasi penerus yang kuat, kokoh, tidak lemah. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Q.S. Annisa ayat 9: وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ      فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا  قَوْلًا سَدِيدًا “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapka