Penghasilan Pengemis Kalahkan Kotak Infaq Masjid.

Dunia Terbalik.
Infaq yang kita keluarkan menunjukkan bahwa kita termasuk golongan orang-orang yang ber-Taqwa kepada Alloh yang senantiasa berinfaq dari setiap Rizqi yang Alloh berikan. (QS.2:3).
Aku
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
” (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
Infaq dan shodaqoh bagi ummat Islam, memiliki arti yang sangat besar. Karena dengan Infaq dan shodaqoh, kegiatan dakwah bisa dilaksanakan dengan mudah.
Maka dari itu, Alloh sangat besar memberi penghargaan terhadap orang-orang yang ber-INFAQ dan bershodaqoh dengan segala macam kebahagiaan di dunia, seperti dimudahkan urusan rizqi nya, dijauhkan dari penyakit, dan terhindar dari musibah.

Bagai mana dengan menyantuni pengemis?


Barangsiapa memberi makan orang yang kelaparan, Allah akan memberinya makanan dari buah-buah di surga. Siapa yang memberi minum kepada yang haus, Allah pada hari kiamat akan memberinya minuman dari surga yang sangat lezat (arrahiq al makhtum) dan siapapun yang memakai pakaian telanjang, Allah akan memberinya gaun hijau surga (khudr aljannah) (HR. Abu Dawud no. 1432).

Hadis di atas harus difahami sebagai " memberi kepada orang yang memang membutuhkan- terlantar". Bukan kepada pengemis yang memang mereka menjadikan "NGEMIS SEBAGAI PROFESI".
Karena profesi mengemis jelas suatu yang dilarang. Disini mereka tidak mensyukuri akal fikiran yang Alloh berikan. Kesehatan yang mereka miliki disia-siakan begitu saja.


Nasib Para pengemis di Akhirat.
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu 'Anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
لَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
"Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain (mengemis) sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya.” (Muttafaq ‘Alaih).

Kalau sampai disini kita masih suka bersedekah kepada pengemis profesional,  berarti kita termasuk orang yang mengabadikan aktifitas terlarang, yang tentu diakhirat nanti harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT.
إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَاقَّدُموا وَءَاثَارَهُمْ وَكُلَّ 
شَىْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُّبِينٍ
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuzh). [Yasin : 12].

Alloh akan mencatat amal kita dan bekas dari amal kita.
Hanya bekas yang baik yang akan membahagiakan kita di akhirat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reading Strategy/Strategi Membaca/ Muhammad Supardi

KEUTAMAAN ILMU DIBANDING DENGAN DENGAN HARTA

MANAGEMENT FUND MORE MODERN ZAKAT